Rabu, 24 April 2013

Jika Bertepuk Sebelah Tangan ….



Pernahkah Anda bertepuk sebelah tangan? Atau jangan-jangan sekarang Anda sedang bertepuk sebelah tangan? Just kidding. Bagi yang belum pernah mengalaminya, semoga Anda tidak akan pernah mencicipi hal yang satu itu! Aamiin ….

Tentunya, awalnya siapapun tak rela jika harus mengalaminya. Gimana harus ikhlas di depan, kalau yang ditawarkan cuma malu, sedih, kecewa, pahit, galau, bahkan si mutiara bening pengen menetes melulu setiap kali teringat akannya. Jiaahhhh. Menyebalkan banget. But, life must go on. He’s not the only guy on the Earth. Hidup kita bukan hanya untuk dia. Masa depan kita juga bukan di tangan dia.

Frankly, I have just recovered from receiving no love in return. Butuh waktu sekitar sebulan untuk benar-benar recovery. Lama banget ternyata. Tapi, that’s no big problem. Toh, akhirnya itu membuatku mau belajar menulis dan berbagi tips ketika cinta bertepuk sebelah tangan. Well, check them out.
1.     Don’t blame yourself
Bukan salah kita koq, kalau kita harus suka sama cowok. Orang lain mungkin akan bilang, “Kamu kan udah tahu kalau dia gak punya perasaan khusus ke kamu. Kamu aja yang menyulut api.” Tapi yang namanya perasaan, akan datang dengan sendirinya, tak terduga.

2.     Menyakinkan diri bahwa bertepuk sebelah tangan bukanlah hal yang eternal
Di dunia ini, tidak ada yang kekal. Begitupun dengan perasaan kita. Jika saat ini kita masih benar-benar mengharapkan dia, besok, lusa, minggu depan, atau nanti yang akan datang, perasaan itu akan hilang dengan sendirinya. Tentunya, perasaan itu akan menghilang berkat bantuan usaha kita. Usaha kita yang nggak perlu lagi memupuk perasaan itu.

3.     Be sure. Akan ada manfaat yang tengah menanti
Kita pasti dapat ‘sesuatu’ dari peristiwa ini. Misalnya, karena suka sama si X, kita jadi aktif di kegiatan sosial atau kita jadi lebih rajin belajar. Atau jika nggak dapat apapun, setidaknya dengan adanya peristiwa ini kita mendapat new sad ending experience yang paling berharga yang akan menjadikan kita lebih kuat dalam menghadapi liku-liku kehidupan.

4.     Pandai-pandailah memilih teman curhat
Mungkin bagi orang lain, masalah kita yang bertepuk sebelah tangan ini nggak ada apa-apanya. B’coz mereka berfikir di luar sana masih banyak yang lebih menderita. Itu benar. Dan logika kita pun membenarkannya. So, kita harus pandai memilih teman yang bisa diajak sharing. Jangan sampai kita salah memilih teman curhat. Misalnya, kita curhat ama teman cewek yang notabene si cowok yang udah bikin hati kita tuing-tuing suka ma teman kita. Kalau udah gini jadi malah berabe. Ingat! Hidup yang kita jalani tak sepenuhnya indah seperti yang ada di sinetron.

5.     Tidak perlu sengaja menjauhkan diri (secara fisik)
Ada yang bilang, jarak bisa membantu melupakan. Tapi, bagi saya ratusan dan ribuan kilometer jarak maupun jurang dan samudra memisahkan belum tentu mampu menghapus perasaan kita. Teknologi komunikasi zaman sekarang udah canggih. Ada YM, Skype, FB, WhatsApp, dll. Gimana bisa lupa kalau tiap hari masih ngecekin wall FB dia? Pandai-pandai memanage perasaan dan keinginan. Ok!

6.   Catat hal-hal yang terjadi sehingga suatu saat kita tidak berada di pihak yang dipersalahkan
Friends, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Satu atau dua tahun ke depan, mungkin kondisi kita masih sendiri (Ya Rabb.… Jangan sampai hal ini terjadi padaku. Aamiin.), dan kemudian ada teman yang tiba-tiba bilang, “Jodoh kamu tuh sebenarnya ma dia. Liat rumah tangga dia! Dia nggak bahagia! Studinya berantakan!” Jika kita sudah yakin bahwa kita bertepuk sebelah tangan, tidak usah malu untuk mencatat hal-hal yang mendukung mengapa kita tidak perlu lagi mempertahankan perasaan kita. For instance, dia suka cewek yang lebih muda, body agak padat berisi, berpendidikan sama dan status ekonomi dan sosial sama. Kalau kita tidak memenuhi syarat tersebut, bukankah lebih baik mundur perlahan? Lebih-lebih jika ternyata dia tidak lagi meluangkan waktunya buat kita. Dia bisa meluangkan waktunya buat bersuka ria dengan teman-temannya. Tapi tidak dengan kita. Padahal, sebelumnya sering. Karena jarak, dia tidak mau menghubungi kita lebih dulu. Padahal sebelumnya dia yang sering ­ngontact kita duluan. So, catat aja yang kira-kira penting. Kasihan kan kalau otak kita harus mengingat ­memori-memori itu? Dan hal itu akan menjadi bukti, bahwa kita tidak pernah menyia-nyiakan dia. Tapi dia yang udah nyia-nyiain kita.

7.     Doing good things more and more
Jangan sampai peristiwa ini membuat kita semakin terpuruk. Tunjukkan bahwa kita bisa survive much better than before. Luangkan waktu untuk lebih membaikkan diri dan berbuat baik. Tingkatkan prestasi kerja dan hubungan vertical dan horizontal. Bukankan berbuat baik itu merupakan tabungan masa depan dunia akhirat?

Cukup sekian tips dari saya. Semoga sudah tidak ada lagi segudang pertanyaan yang bergentayangan di pikiran. Mengapa Allah harus memilih aku yang jadi korban cinta bertepuk sebelah tangan? Bukan orang lain. Apa salahku? Well, seiring dengan berjalannya waktu dan usaha kita, semua itu akan hilang. Dan yakinlah! Setiap cinta memiliki waktunya. Jika sekarang belum saatnya, bersabarlah untuk yang lebih baik.



NugRä

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

http://gudanglagu.com/mp3/31070/TwYg5Yxw/cassandra_-_cinta_terbaik.html